Kamis, 07 Juli 2011

FINANCIAL PLANNING PART 2---INVESTASI


Setelah saya tulis tentang asuransi jiwa (ntah kapan itu gw tulis) sekarang mau nulis tentang investasi. Zaman dulu gw tahunya investasi itu kalo beli rumah, tanah atau bisnis. Mungkin karena itu yang menjanjikan keuntungan yang besar tapi dengan modal yang besar tentunya. Setelah follow beberapa FP seperti @aidilakba @mrshananto gw baru terbuka matanya bahwa ada produk investasi lain yang bsia kita gunakan dengan dana yang lebih kecil yaitu investasi di emas atau di reksadana.
Tujuan dari investasi ini macem-macem bisa buat sekolah anak, naik haji, pension, dana liburan dan lain-lain. Jadi sebelum memulai berinvestasi kita musti menentukan ‘TUJUAN LOE APA?” ini kalo kata lidwina hananto. Setelah kita tentukan tujuan investasinya apa baru kita pilih instrumennya.
Nah yang mau saya bahas di sini adalah kesotoy-an saya tentang produk investasi emas dan reksadana. Ini asli hasil pengertian saya tentang investasi di dua instrument tersebut jadi kalo ada yang slah dan ada yang tahu lebih benar tolong dikoreksi ya 
Pertama tentang reksadana. Banyak yang belum tahu reksadana itu apa. Gw belajar reksadana ini hasil baca-baca di blognya aidilakbar dan di portal reksadana. Jadi reksadana ini adalah sebuah produk dimana kita akan memasukan uang kita untuk dikelola bersama-sama oleh manajer investasi. Uang yang kita masukkan itu hitungannya dengan menggunakan satuan tertentu seperti membeli saham. Tapi bedanya kalo di reksadana ini manajer invesasi yang akan memilih instrument mana yang digunakan untuk megelola uang kita, jadi kita tinggal duduk manis dan menyaksikan bagaimana nilai uang kita berkembang setelah dikelola oleh manajer investasi. Jelas gak sih pengertian begini, jelimet yah…maafkan ga bisa menjelaskan dengan bagus. Jadi kalo kita beli reksadana kita akan mendapat nilaiaktiva bersih (NAB). Kalo baru dibuka nilainya sekitar Rp 1000,- makin bertambah lama kalo performa bagus maka NABnya bisa meningkat. Salah satu reksadana yang performanya oke itu sekarang NABnya bisa Rp30.000-50.000,-. Jadi kebayang donk yang dulu beli pas awal 1000 sekarang nilanya sudah 50 kali lipat.
Reksadana ini ada macem-macem jenisnya. Berdasarkan alokasi dimana investasi reksadana itu dimasukan ada 3 macam reksadana ada reksadana pasar uang, reksadana campuran dan reksadana saham. Alokasi dana sesuai dengan namanya yaitu di pasar uang, saham atau setengah-setengah.
Invest di reksadana ini sudah bisa dimulai dengan Rp 100.000,- tapi ini berlaku untuk yang autoinvest sementara yang beli putus setahu saya minimal Rp 500.000,- belum nemu reksadana yang bisa beli putus di bawah nominal itu.
Selama ini pengalaman beli reksadana di bank Biasakaya and bank mandisendiri. Pertama beli di mandisendiri tapi ternyata ampe detik ini hampir 1 tahun statemennya belum sampe ke tangan saya dan laporan per bulannya juga ga pernah megang sama sekali  so saya jadi males beli disana belum ditambah antrinya. Sekarang saya biasa beli reksadana di bank biasakaya. Di bank biasakaya ini kita bisa start dengan buka tabungan dan nanti sudah otomatis dikasi key untuk internet banking. Beli reksadananya bisa langsung online dengan diskon fee 50% (diskon fee loh ini bukan diskon reksadananya). Beli reksadana di bank biasa kaya ini lebih enak karena ada laporan tiap bulan di kirim ke rumah dan kita bisa pantau langsung dari internet bankingnya.
Menurut saya reksadana ini cukup menjanjikan yah untuk instrument investasi dengan modal kecil, sayang banget banyak yang belum kenal reksadana sayang aja mereka nabung uangnya kena inflasi harusnya reksadana bisa jadi pilihan. Tapi kayaknya males belajar reksadana yah dan males ribet pergi ke bank yang gak biasa mungkin. Tapi sebenernya ga ribet kok. Sedikit ribet pas buka tabungan aja mungkin kalo mau beli di bank biasakaya tapi si bank ini udh banyak cabangnya dimana2 jadi lebih mudah.

0 komentar:

Posting Komentar

© ME AND MINE 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis