Rabu, 11 April 2012

Obstructive Sleep apnea

taken from here
Siapa yang anaknya tidurnya ngorok atau pasangannya ngorok atau malah diri sendiri yang ngorok? Jangan anggap remeh masalah ngorok ini karena ngorok bisa jadi penyebab penyakit yang tidak sederhana dan ada efek samping yang cukup buruk bila dibiarkan berlarut-larut.

Ngorok sendiri ada dua macam ada ngorok yang simple (simple snoring) dan ada yang komplek (complex snoring). Untuk simple snoring penyebabnya mungkin minum alkohol berlebihan, merokok, kecapean atau obat-obatan tertentu. Sedangkan snoring kompleks bisa disebabkan adanya kelainan di jalan nafas yang dapat menyebabkan obstruksi total jalan nafas.





image taken from here


Nah obstruksi jalan nafas saat tidur itu yang berbahaya dengan tanda dan gejalanya ngorok! Kenapa berbahaya karena dengan adanya gangguan jalan nafas maka oksigen yang masuk ke tubuh juga terhambat sehingga apabila terjadi berulang-ulang dalam waktu lama akan terjadi akumulasi efek dari kekurangan oksigen terutama di otak. Penyakit ini yang disebut obstructive sleep apnea (OSA).

Apa itu OSA? OSA merupakan suatu gangguan tidur dimana terjadi periode henti nafas (apnea) dalam jangka waktu lebih lama dari normal saat tidur. Sebenernya saat tidur manusia secara normal dapat mengalami henti nafas sampai 10 detik yang akan direspon tubuh segera dengan membangunkan kita dari tidur dan merasa terengah-engah. Sedangkan orang dengan OSA akan mengalami henti nafas hingga  30 detik sampai terjadi respon tubuh untuk terbangun.

Apa efeknya bila terjadi OSA? Karena terjadi henti nafas yang lebih lama dari biasa maka asupan oksigen pun akan berkurang. Keadaan oksigen tubuh yang berkurang ini disebut dengan hipoksia. Efek hipoksia repetitif karena OSA jangka pendek dapat menyebabkan perasaan mengantuk di siang hari sehingga menyebabkan penderitanya kurang waspada atau kurang perhatian. Pada anak dengan OSA dia bisa mengalami gangguan belajar karena mengantuk saat di kelas. Sedangkan efek jangka panjang dari hipoksia repetitif ini akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah sehingga menjadi lebih mudah terkena stroke atau serangan jantung.

Siapa sih orang yang berisiko mengalami OSA? OSA sangat sering terjadi pada oang yang obesitas, atau lingkar lehernya besar karena penumpukan lemak di leher, serta orang dengan kelainan di sekitar jalan nafas misalnya tonsilnya besar, atau ada tumor di jalan nafas. Obesitas menjadi penyebab utama OSA. Jadi orang dengan kelainan jalan nafas yang sudah diterapi tetapi masih obes biasanya OSAnya tidak akan banyak membaik.

Jadi bagaimana mencegah OSA? Pencegahannya tentunya dengan menghilangkan faktor risiko OSA yaitu apabila obesitas maka harus menurunkan berat badan dan apabila ada kelainan jalan nafas harus diterapi.

Bagaimana mengetahui seseorang OSA atau tidak? Biasanya yang dapat menilai seseorang OSA atau tidak adalah pasangan tidurnya atau orang tua anaknya. Orang dengan OSA akan mengorok, dengkurannya cukup keras lalu akan ada periode tidak terdengar ngoroknya dalam jangka waktu lebih dari 10 detik dan dia akan menarik nafas panjang dengan dengkuran yang lebih keras setelah periode apnea. Pasiennya sendiri akan mengeluh selalu merasa lelah walaupun sudah tidur yang lama. Gejala lain yang bisa dilihat adalah sering mengantuk di siang hari atau kalo anak sering ketiduran di kelas dan sulit konsentrasi saat belajar.

Pemeriksaan objektif untuk OSA ini adalah dengan polisomnografi. Jadi pasiennya akan direkam aktivitas tidurnya sepanjang malam dalam suatu ruangan tertentu dan nanti akan dapat dilihat apakah ada periode henti nafas saat tidur.

Jadi adakah yang mengalami gejala OSA? Ayo segera diperiksakan ke dokter. Dokter yang ahli dalam masalah ini biasnaya adalah dokter spesialis THT. Untuk pemeriksaan polisomnografi sendiri dapat dilakukan di klinik THT proklamasi  selain itu di RS MMC dan RS medistra pun ada klinik gangguan tidur yang cukup komprehensif tetapi saya kurang tahu apakah mereka dapat melakuka pemeriksaan polisomnografi atau tidak.

Buat yang anaknya ngorok tetapi tidak ada periode henti nafas berat mungkin memang ada kelaiann sekitar hidung tenggorokannya dan tidak ada salahnya dicek ke dokter untuk mencegah terjadinya OSA yah.


0 komentar:

Posting Komentar

© ME AND MINE 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis